Search This Blog

Thursday, January 20, 2011

Presiden SBY banyak berbohong pd Rakyat

Bangkit Pemuda Ukir Sejarah Kemajuan Bangsa

Konsolidasi demokrasi harus dimanfaatkan sepenuhnya untuk menyebarkan semangat pluralism dan rasionalitas.
Inilah nilai yang dalam jangka panjang akan menopang demokrasi, dan menjaga netralitas publik.
Sebaliknya kegagalan kita memajukan pluralism dan rasionalitas akan membawa kembali bangsa ini pada kultur politik lama yang sangat personal dan komunal, yang mudah dimanipulasi menjadi praktek politik otoriter oleh kekuatan – kekuatan politik yang anti demokrasi.
Itulah sebabnya, suatu arus dan tatanan baru politik kita butuhkan, agar kita teguh dalam memberantas korupsi, jernih dlm memajukan demokrasi, dan gigih mengupayakan keadilan.
Tanpa pretense mengatasnamakan rakyat dan tanpa tedensi menjadi serba tahu, kami Pemuda Retooling Aparatur Negara (PARAN), menyerukan dan mengajak semua lapisan Pemuda penerus bangsa untuk bangkit bersatu peduli akan nasib masa depan bangsa.
Coba kita lihat kedalam bangsa ini, Bukan main, bahwa begitu pentinganya sejarah yang dikutip oleh berbagai kalangan pemerintahan. Tetapi kita tidak perlu menjadi ahli ilmu sejarah untuk bisa menilai betapa menertawakannya seluruh contoh – contoh sejarah yang di torehkan para pemimpin kita, karena contoh – contoh sejarah tidak sekedar dilihat dari sisi keadaan masa kini, tetapi juga harus dilihat dari setting politik, social dan ekonomi yang mungkin justeru bisa meniadakan kontektualisasi yang hendak dibuat.
Sebagai contoh, yang paling menggelikan adalah analogi tentang peristiwa – peristiwa hukum di Negara ini,mulai pemberian remisi, amnesty hingga pada putusan pengadilan kepada para KORUPTOR negeri.
Apakah rakyat tidak mengetahui bahwa gaya atau style telah menggantikan isi atau substansi? Apakah rakyat tidak mengetahui bahwa power politics menjadi panglima dan bukan solusi politik yang dicari? Apakah rakyat amat bodoh untuk bisa menilai apa yang terjadi pada putusan kasus korupsi mafia pajak Gayus Tambunan, hanyalah sekedar soal teknis hukum, sehingga kita dibiarkan berkeleleran menginterpretasikan apa yang terjadi itu?
Saya yakin rakyat jauh lebih cerdas dan jauh lebih sabar dari yang diperkirakan para pemimpinnya. Rakyat sangat mengetahui bahwa apa yang terjadi pada putusan pengadilan pada mafia pajak minggu ini, hanyalah kegiatan actor – actor politik yang mempunyai satu pijakan belaka, yaitu mempertahankan kekuasaan, atau merebut kekuasaan, tergantung dimana mereka berada. Kita tidak perlu heran bila Gayus Tambunan berani membeberkan bahkan mungkin Presiden tidak menyukainya karena mengahalangi usaha beliau melanggengkan kekuasaan.
Bagi kita, persoalan yang dihadapi harus fokus pada satu masalah. Apakah itu? Banyak para negarawan , cendekiawan, pemimpin bangsa ini menggemborkan pemberantasan korupsi.
Dari awal kejahatan korupsi selalu dikatakan akan menimbulkan potensi – potensi disintegrasi sosial yang muncul dalam bentuk – bentuk pemberontakan senjata di daerah – daerah, kekerasan, konflik secara fisik, rasialisme.
Korupsi memang telah ada sejak kita belum menjadi Orde Lama, Orde Baru maupun orde reformasi yang mati muda sekarang ini. Yang harus disadari adalah begitu besarnya kekuatan integrasi diantara bangsa kita yang jelas merupakan jasa antara lain dari orang yang bernama Soekarno. Tetapi tentu saja tidak terjadinya disitegrasi dan konflik secara fisik juga merupakan kerja keras seluruh bangsa Indonesia, sehingga terjadilah keajaiban seperti sekarang ini.
Bilamana banyak kalangan begitu putus asa tentang nasib Negara dan bangsa ini, maka saya justeru mengungkapkan Negara ini akan lebih cepat maju. Keajaiban dari Negara yang bernama Indonesia
Karena itu, hanya orang – orang yang mampu membuktikan dalam sejarah hidupnya sebagai orang yang tidak mabuk kuasa dan menganggap public service sebagai hal yang mulia, yang bisa membawa kita kepada perubahan mendasar yang harus dilakukan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat – singkatnya.

Salatiga 20 Januari 2011
Oleh :
Imam Supaat
Ketua Umum Paguyuban Eksponen Rakyat Terlatih
Pendiri Surat Kabar Investigasi SuaraKPK
Penggagas Pemuda Retooling Aparatur Negara (PARAN)

No comments:

Post a Comment